Rabu, 26 Oktober 2011

Tips Menghitung Luas Atap Untuk Mengetahui Kebutuhan Genteng

Untuk menghitung kebutuhan genteng, kita perlu untuk menghitung luas atap terlebih dahulu, apabila luas atap kita berbentuk pelana maka hal ini tidak begitu sulit atap pelana hanya membentuk tembereng yang berbentuk persegi panjang.

Gb.1
Atap Model Pelana

 Seperti gambar diatas tembereng yang terbentuk pada model atap ini membentuk bidang persegi panjang, jadi untuk menghitung bidang atap ini, mudah saja kita cukup menggunakan rumus persegi panjang yaitu:
 panjang (P) x lebar (L) hasilnya dikalikan 2 karena ada dua bidang persegi panjang yang terbentuk.

Untuk mencari panjang sisi segitiga yang merupakan lebar dari bidang persegi panjang maka dapat dihitung dengan rumus
     
                      
Gb.2

Jika kita ketahui alas dari bidang segitiga adalah A maka untuk mencari panjang sisi dari segitiga yang ditunjukan dengan tanda tanya pada gambar diatas, maka kita dapat menghitungnya dengan cara :

Luas alas (A)/2
____________
     Cos 30o

Jika A diketahui 6m, dengan sudut kemiringan 30o   maka hasilnya;

        6/2
____________ =   3,464   
      0,866

Jika panjang bidang atap seperti pada gambar 1 diketahui 12 m, maka kita dapat menghitung luas atapnya seperti berikut:
P x L x 2
12 x 3,464 x 2 = 83,136 m2

Jika kita akan menggunakan genteng flat beton yang isi/ m2 10 buah maka kebutuhan gentengnya adalah
83,136 m2 x 10 = 831,36 buah dibulatkan 832 buah

Sedangkan apabila atap berbentuk jurai maka kita harus menghitung panjang dari setiap jurainya untuk menghitung luas tembereng.


Gb.3 Atap Model Jurei

Seperti pada gambar 3 model atap berbentuk jurai (Hip Roof), panjang yang harus kita hitung adalah panjang jurai yang telah ditandai dengan garis merah,  yaitu panjang N dan panjang J (J1=J2,J3,J4).


Gb.4, Menghitung Panjang Sisi Jurei

Untuk Menghitung panjang N maka kita dapat menghitung dengan mengurangi P dengan L, Jika diketahui L = 6m dan P = 12m maka ;
N = P - L
12m – 6m = 6m
Jadi panjang N adalah 6m

Untuk mengetahui nilai J dapat kita hitung dengan menggunakan rumus,
Panjang jurai atap = √  ( ( 0.5 L tan α)2 + 0.5 (L2)  )
Jika diketahui, L = 6m , dan kemiringan atap 30o, maka dapat kita hitung panjang jurai dengan rumus diatas.
J = √  ( ( 0.5 x 6 x tan 30)2 + 0.5 (62)  )
J= 4,582



Gb.5 Panjang Sisi Jurei yang telah dihitung

Dari hasil perhitungan diatas maka dapat kita ketahui panjang jurei seperti pada Gambar 5. Setelah kita mengetahui panjang dari jurei maka kita dapat menghitung luas tembereng dari atap, yang pada gambar telah ditandai dengan huruf A, B, C dan D.
Dari gambar tersebut kita dapat ketahui bahwa Bidang A = BIdang B dan Bidang C = Bidang D, sekarang mari kita hitung luas dari bidang2 diatas

Bidang A
Bidang yang berbentuk Trapesium, dapat kita hitung dengan menggunakan rumus trapesium, yaitu:

Luas Bidang A = ((Jumlah sisi sejajar)/2 x t)
                         = (12 + 6)/2 x 3.464
                         = 31.176 m2

Luas Bidang C berbentuk segitiga, jadi kita dapat hitung bidang C dengan rumus segitiga,

Luas Bidang C = (Alas x Tinggi)/2
                         = (4,582 x 4,582)/2
                         = 10,497 m2

Jika Bidang A = Bidang B
Jika Bidang C = Bidang D

Maka total luas atapnya adalah,
= 2 x 31,176 + 2 x 10,497
= 83,346 m2   dibulatkan 84 m2

Jadi Kebutuhan Genteng yang diperlukan, apabila kita menggunakan genteng beton maka jumlahnya adalah
= 10 buah x 83,346 m2
= 833,46 buah dibulatkan 834 buah.

Jumlah diatas adalah jumlah kebutuhan genteng yang dihitung berdasarkan luasan atap, dan tidak memperhitungkan kebutuhan genteng potongan untuk jurai, jadi alangkah baiknya untuk atap yang berbentuk jurai pemesanan genteng ditambah 2% s/d 5%, dikarenakan untuk model atap ini akan banyak potongan genteng.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More